Tim Liquid M6 Belum Menunjukkan Performa Terbaik, Apakah Ada Masalah dengan Tekanan pada Pemain?

Sebagai jawara MPL Indonesia MPL Season 14, Team Liquid mengukir sejarah dengan lolos pertama kali ke ajang M World Series MLBB keenam alias M6. Pengalaman pertama atau debut pasti ingin dijalani sebaik mungkin apalagi berkaca dari performa di liga domestik, Liquid cukup menjanjikan.

Kekalahan Pertama di M6

Sayangnya di tiga match pertama melakoni laga berformat BO1 dengan sistem Swiss Stage, Liquid gagal raih poin sempurna. Mereka mengoleksi sekali menang dan dua kali kalah yang mengharuskan mereka menghadapi laga eliminasi kontra Aurora lebih dini pada 4 Desember. Apakah main di turnamen internasional memberikan tekanan pada pemain Liquid? Apakah nyali mereka menurun saat bertemu langsung tim-tim MLBB terkuat dari seluruh region?

Analisis Kekalahan melawan Team Spirit

Dalam sesi press conference pasca laga melawan Team Spirit, sang pelatih, Saintdelucaz mengatakan penyebab kekalahan mereka melawan Spirit dikarenakan lawan memakai strategi dua tank. Di match itu, Team Spirit memilih Belerick dan juga Gloo untuk jadi penahan serangan dari Liquid. SDL memuji taktik ini dan mengatakan pemain Team Spirit melakukan tugasnya dengan baik, khususnya untuk Sawo dan Kidbomba.

Respon Pemain terhadap Kegagalan

Sementara para pemain menceritakan kesan dan pengalaman mereka main di turnamen kelas dunia pertama kalinya. Yehezkiel membuka omongan dengan mengatakan kalau ia sempat gugup terutama di match pertama lawan Fnatic ONIC PH.

“Aku merasa normal aja (main di M6) tapi pas main di match pertama lawan Fnatic ONIC memang kerasa agak pressure sih,” kata Yehezkiel. Sementara rekannya yang lain seperti Aeronnshikii, Aran dan Favian mengaku biasa saja dan no pressure main di M6.

Perbedaan Pendapat tentang Format Pertandingan

Mungkin kritikan-kritikan dari netizen mempengaruhi performa Aeronnshikii apalagi ia jadi sosok yang paling di kambing hitamkan dari hasil buruk Liquid di babak swiss stage.

Goldlaner rookie tersebut juga menambahkan kesannya bermain di format B01 yang cukup menjebak bagi banyak tim unggulan. “Saya rasa BO1 adalah format terbaik yang pernah ada. Jadi saya rasa itu bagus buat menguji mental juga karena sudah pernah sebelumnya di MDL,” ucapnya.

Berbeda dengan sang goldlaner, Aran terus terang lebih suka format BO3 karena ada momentum untuk menganalisa dan mempelajari kesalahan, apalagi kalau mereka kalah di match pertama.

Harapan ke Depan

Memang tak mudah bagi tim muda seperti Liquid untuk tampil konsisten di turnamen internasional. Banyaknya tuntutan dari publik meminta hasil perfeksionis kadang jadi pengganjal para pemain untuk tampil semaksimal mungkin. Semoga Liquid bisa bangkit dan melanjutkan asa Indonesia untuk bertahan di M6 sampai final nanti!

Ikuti Terus Berita Terbaru seputar Mobile Legends dan Esports

Ikuti terus info terbaru seputar Mobile Legends dan berita esports terlengkap di Ligagame! Jangan lupa kunjungi Instagram dan Youtube Ligagame.tv yang selalu update dan kekinian!

Baca Selanjutnya:

Pemerintah Malaysia Dukung M6 World Championship Mobile Legends, Gelar Event Carnival Perdana!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *